Monday, May 27, 2013

4 Besar Pabrikan Motor Jepang Kelas 1000cc

Empat pabrikan sepeda motor asal jepang antara lain, Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha memiliki produk 1000cc yg menjadi andalan. Sebagian ikut dalam kompetisi Superbike (SBK).
Sayang untuk saat ini belum dijual secara massal di Indonesia :( . Kita tunggu saja mudah-mudahan segera dipasarkan di Indonesia.

Berikut sedikit reviewnya:

  • HONDA CBR 1000RR
Tech Spec:
Engine type: l-c inline-four
Valve train: DOHC, 16v
Displacement: 999cc
Bore x stroke: 76.0 x 55.1mm
Compression: 12.3:1
Fuel system: EFI
Clutch: Wet, multi-plate slipper
Transmission: 6-speed
Measured horsepower: 150.3 bhp @ 10,600 rpm
Measured torque: 76.8 lb.-ft. @ 9600 rpm
Corrected ¼-mile: 10.13 sec. @ 139.88 mph
Top-gear roll-on, 60-80 mph: 2.81 sec.
Fuel mileage (high/low/avg.): 38/35/36 mpg
Frame: Aluminum twin-spar
Front suspension: Showa 43mm Big Piston Fork with adjustable spring preload, compression and rebound damping
Rear suspension: Showa shock with adjustable spring preload, compression and rebound damping
Front brake: Dual Tokico radial four-piston calipers, 320mm discs with optional C-ABS
Rear brake: Nissin one-piston caliper, 220mm disc with optional C-ABS
Front tire: 120/70ZR-17 Bridgestone Hypersport S20F
Rear tire: 190/50ZR-17 Bridgestone Hypersport S20R
Rake/trail: 23.3°/3.8 in.
Seat height: 32.3 in.
Wheelbase: 55.5 in.
Fuel capacity: 4.7 gal.
Weight (tank full/empty): 445/417 lbs.
Colors: Black, red/black, red/white/blue


  • KAWASAKI ZX-10R

Tech Spec:
Engine type: l-c inline-four
Valve train: DOHC, 16v
Displacement: 998cc
Bore x stroke: 76.0 x 55.0mm
Compression: 13.0:1
Fuel system: EFI
Clutch: Wet, multi-plate slipper
Transmission: 6-speed
Measured horsepower: 157.9 bhp @ 11,600 rpm
Measured torque: 73.2 lb.-ft. @ 10,800 rpm
Corrected ¼-mile: 10.27 sec. @ 142.57 mph
Top-gear roll-on, 60-80 mph: 2.90 sec.
Fuel mileage (high/low/avg.): 38/35/36 mpg
Frame: Aluminum twin-spar
Front suspension: Showa 43mm Big Piston Fork with adjustable spring preload, compression and rebound damping
Rear suspension: Showa shock with adjustable spring preload, high/low-speed compression and rebound damping
Front brake: Dual Tokico radial four-piston calipers, 310mm discs
Rear brake: Tokico one-piston caliper, 220mm disc
Front tire: 120/70ZR-17 Bridgestone Battlax BT016
Rear tire: 190/55ZR-17 Bridgestone Battlax BT016
Rake/trail: 25.0°/4.2 in.
Seat height: 32.1 in.
Wheelbase: 56.1 in.
Fuel capacity: 4.5 gal.
Weight (tank full/empty): 442/415 lbs.
Colors: Green, black, red


  •   SUZUKI GSX-R1000
    Tech Spec:
    Engine type: l-c inline-four
    Valve train: DOHC, 16v
    Displacement: 999cc
    Bore x stroke: 74.5 x 57.3mm
    Compression: 12.9:1
    Fuel system: EFI
    Clutch: Wet, multi-plate slipper
    Transmission: 6-speed
    Measured horsepower: 155.2 bhp @ 11,800 rpm
    Measured torque: 75.7 lb.-ft. @ 10,000 rpm
    Corrected ¼ mile: 10.16 sec. @ 142.00 mph
    Top-gear roll-on, 60-80 mph: 2.49 sec.
    Fuel mileage (high/low/avg.): 33/31/32 mpg
    Frame: Aluminum twin-spar
    Front suspension: Showa 41mm Big Piston fork with adjustable spring preload, compression and rebound damping
    Rear suspension: Showa shock with adjustable spring preload, compression and rebound damping
    Front brake: Dual Brembo Monobloc radial four-piston calipers, 310mm discs
    Rear brake: Nissin one-piston caliper, 220mm disc
    Front tire: 120/70ZR-17 Bridgestone Hypersport S20F
    Rear tire: 190/50ZR-17 Bridgestone Hypersport S20R
    Rake/trail: 23.5º/3.9 in.
    Seat height: 31.9 in.
    Wheelbase: 55.3 in
    Fuel capacity: 4.5 gal.
    Weight (tank full/empty): 447/420 lbs.
    Colors: White/black, black/silver
     
     
    •  YAMAHA YZF-R1
    Tech Spec:
    Engine type: l-c inline-four
    Valve train: DOHC, 16v
    Displacement: 998cc
    Bore x stroke: 78.0 x 52.2mm
    Compression: 12.7:1
    Fuel system: EFI
    Clutch: Wet, multi-plate slipper
    Transmission: 6-speed
    Measured horsepower: 146.8 bhp @ 12,000 rpm
    Measured torque: 75.1 lb.-ft. @ 10,000 rpm
    Corrected ¼-mile: 10.37 sec. @ 138.25 mph
    Top-gear roll-on, 60-80 mph: 2.97 sec.
    Fuel mileage (high/low/avg.): 35/28/32 mpg
    Frame: Aluminum twin-spar
    Front suspension: YHSJ 43mm fork with adjustable spring preload, compression and rebound damping
    Rear suspension: YHSJ shock with adjustable spring preload, high/low-speed compression and rebound damping
    Front brake: Dual Sumitomo radial six-piston calipers, 310mm discs
    Rear brake: Nissin one-piston caliper, 220mm disc
    Front tire: 120/70ZR-17 Dunlop Qualifier II
    Rear tire: 190/55ZR-17 Dunlop Qualifier II
    Rake/trail: 24.0º/4.0 in.
    Seat height : 32.9 in.
    Wheelbase: 55.7 in.
    Fuel capacity: 4.8 gal.
    Weight (tank full/empty): 475/446 lbs.
    Colors: White/red, blue/white, black


    Ninja 250R Fi VS CBR 250R

    Sekilas review Ninja 250R Fi dan rivalnya CBR 250R dari segi kenampakan fisiknya.
    Agan2 tentu punya penilaian sendiri dan punya selera masing2.

    Monggo silahkan dilihat :D




    Ninja 250R Fi                                         CBR 250R




    Ninja dan cbr memiliki kelebihan masing2 dari segi kenampakan fisiknya, jadi kalau anda tertarik membeli silahkan pilih sesuai selera. :)

    Sumber


    Sunday, May 26, 2013

    Solusi rem belakang sepeda motor berbunyi

     Gambar 1. Rem Teromol
    Gambar 2. Rem Cakram


    Halo bro n sis, ane mau kasih solusi buat tunggangan bro n sis yg bermasalah pada rem belakang yang bunyinya ga enak didengar :D
    Dari pengalaman ane punya motor roda dua yg ga enak salah satunya kalau rem berbunyi/berderit. Sangat mengganggu n gmn gtu klo didenger orang.
    Rem berbunyi bisa disebabkan karena kotor,bisa karena debu, pasir dll. Penyebab lainnya bisa karena kampas rem yg keras atau untuk yg rem cakram piringannya udah ga lurus / simetris.

    Solusi:
    • Bersihkan rem belakang berikut teromol atau cakramnya. Biasanya kotoran yang menempel pada komponen rem akan menimbulkan suara. Pada bagian kampasnya bisa di ampelas sedikit dengan ampelas yg halus. Cara ini banyak dipakai orang, tapi banyak yg mengeluh masalah bunyi bisa balik lagi dalam beberapa minggu.
    • Ganti kampas. Penggantian kampas rem lebih baik pakai yang ori,karena kampas ori bahan yang dipakai lebih bagus sehingga kemungkinan timbul bunyi semakin kecil,tapi harganya sedikit lebih mahal. Bagi yg cm pny budget pas-pas an kyk ane :) bisa ganti pakai kampas yg biasa,tp resikonya kampas keras atau daya cengkram kampas nya kurang bagus.
    • Cek minyak rem bagi pengguna rem belakang cakram. Bila kurang tambahkan, tp lebih baik minta ke mekanik ganti minyak rem dgn yg baru, dan kocok rem untk membuang angin yg terjebak di jalur minyak rem. Cek kelurusan piringan cakram dan di balance ulang.
    Solusi lain:
    • Lubangi tromol. Ini solusi ekstrem dan jarang dilakukan. Coba perhatikan teromol belakang pada bebek merk lain yang masih menggunakan rem teromol. Teromol Supra X 125, tidak dilengkapi dengan lubang yang tembus sampai ke dalam. Lubang ini tidak boleh terlalu besar, karena justru akan membuat kotoran mudah masuk ke dalam teromol. Bebek merk lain rata-rata melubangi teromolnya sebanyak satu lubang ( bisa di bagian bawah atau samping ) dengan tujuan agar kotoran kampas rem yang bergesekan dengan dinding teromol, bisa terdorong keluar. Berani coba? :D
    • Injak Rem. Ini solusi ektrem lainnya dan sebetulnya tidak direkomendasikan ke publik. Jika rem berisik, pengendara harus menginjak rem belakang kuat sehingga roda terasa sedikit mengunci. Lakukan ini saat motor sedang berjalan dan beberapa kali. Fungsinya, untuk menggerus kampas dan teromol bergesek ( mirip diampelas ). Ekstrem dan mengundang bahaya. Kerap dilakukan bikers berjam terbang tinggi saat mengalami bunyi berisik dari rem belakang pada saat di jalan. Payahnya, solusi ini baru akan lebih efektif bila teromol dilengkapi lubang agar kotoran akibat gesekan bisa terbuang keluar.
    • Beri Oli. Ini solusi yang super ekstrem dan betul-betul tidak direkomendasikan. Orang mau bikin rem tambah pakem, ini malah bikin rem nyelonong akibat permukaan kampas diberi oli meski tidak sampai berlumuran. Tujuannya, membuat kampas menjadi licin ketika bergesek dengan dinding teromol. Karena licin, pengendara akan memaksa menginjak rem lebih kuat. Panas akibat gesekan ini, membuat oli akan mengering dengan sendirinya dan suara berisik lenyap ( karena kampas rem dan teromol tidak benar-benar kering ). Mengundang bahaya karena efek pengereman malah berkurang. Jadi, solusi ini mungkin efektif menghilangkan suara berisik, tapi malah mengundang bahaya. Not recommended.